"Aku Berparas Bayangan"

 BY : YUNI_SHINOZHUKA

https://www.kaskus.co.id/@yunishinozhu121/viewallthreads


CHAPTER  I

"Ada apa denganku??"

“Suara petir lantang menyambar sunyinya malam,angin kencang yang bergemuruh”. Suara yang menggelegarkan telingaku. Aku berteduh dibawah podok yang beralaskan seng lusu dan bocor ditengah hujan yang deras di malam hari. Aku berdiri memandangi hujan yang turun dari langit. Air mataku jatuh membasahi wajah yang sendu ini. Kemana lagi kaki ini aku langkahkan untuk mendapatkan pekerjaan. “hutang yang harus dibayar, keluargaku yang harus dinafkahi”. Ya tuhan..apakah ini akhir dariku!

Tak lama hujan berhenti perlahan-lahan. Aku melanjutkan perjalanan pulang kerumah. Kudapati dari jauh ayah ku menunggu didepan gang rumah. Aku bergegas kesana, oalah ayah kok nunggu di luar ini sudah malam dan hujan lagi. Ntar ayah sakit lo…kataku. Enggak apa-apa kok,, ayah baru saja nunggu,, jawabnya padaku. 

Ayo kita masuk kedalam. Sesampai didalam rumah, ibu menyambutku dan menyuruh mandi. Setelah selesai mandi, aku duduk untuk makan di ruang tengah. Diatas meja ibu sudah menyiapkan nasi dan air hangat. 

Ta..yang ada nasi putih hangat saja kita tidak punya lauk. Kamu gak apa-apa kan nak?? gak apa apa buk, Alhamdullilah masih bisa makan jawab ku. Ita gak masalah kok bu. Gimana hari ini ta…dapat kerjanya! Wajah ibu yang ingin tau jawabanku, dan ekspresi ayah yang menanti kabar bahagia dariku.. "hal ini yang membuat aku sedih".

Hmmmm….belum bu. Aku hari ini sudah kemana-mana bertanya soal kerjaan. Sudah berapa tempat yang aku datangi tapi belum ada panggilan bu. Ayah,ibu jangan sedih ya! Masih ada hari esok. Ita akan berusaha lagi. Mudah-mudahan tuhan kasih jalan buat kita. 

Sudah sana pergi tidur Ta istirahat. Ya bu! aku pun ke kamar langsung tidur. lantas terdengar suara dari luar!! Ini salah kita Yah…salah kita kenapa jadi begini. Loh…Ibu kok salahkan Ayah?? Emangnya aku mau keluarga ini begini,sahut ayah. Ini kutukan buat kita karena menolak ilmu ki Aji. “hussssshhh…jaga ucapan mu ntar si Ita dengar”. Jangan bawa-bawa anak kita dalam masalah ilmu sesat itu. Eh…Ayah jangan bicara seperti itu,, dulu kita hidup dari ilmu turun temurun keluargamu kan!”ucap ibu dengan nada lantang”.

Pembicaraan mereka terdengar hingga ke kamar. Aku terkejut dengan seketika dan perasaanku menjadi tak menenentu. “apa yang dimaksud ibu” ya… dan siapa ki Aji? Dan ilmu turun temurun apa yang dibahas mereka! Aku pun bertanya-tanya didalam hati. 

Tak lama suasana hening. Mereka pun masuk kedalam kamar. Malam itu juga aku teringat barang- barang yang digudang rumah. Aku pergi ke gudang dan kudapati kotak besar dari kayu yang sudah tua. Aku penasaran isinya apa. Karena dari  kecil ayah dan ibu melarang aku masuk ke gudang dan membuka kotak tersebut. “rasa penasaranku makin dalam”. Aku coba untuk membukanya tetapi tidak terbuka. Tutup kotak kayu itu sangat keras. Aku periksa ke bawah, ternyata ada lubang kunci. Dimana ya,, kuncinya mereka letak, tanyaku. Aku teringat kunci besi yang digantung dikamar Ayah dan Ibu sama percis dengan lubang kotak kayu ini.

“sudahlah besok saja kucoba lagi”. Saat aku menutup pintu gudang. Terlintas bayangan yang lewat di belakangku, aku jadi merinding. Agh mungkin perasaanku saja. Tak lama terdengar suara wanita paruh baya melantunkan kembang yang menyayat hati. Dengan seketika suasana berubah menjadi Ekstreme.

Kucoba cari dimana suara tersebut tetapi sudah berhenti. Disaat aku mau balik kekamar,…terdengar suara wanita paruh baya! "hai nak jangan lupakan ilmu yang kuwariskan,”ini bukan kutukan tapi ini anugerah untukmu”. aku pun bertanya tanya, Siapa yang berbicara itu…makin merinding sekujur tubuhku. 

Perlahan Aku mencoba menoleh, tetapi ada tangan yang menyapa dibahu ku. Aku lihat dan menjerit histeris…haaaaaaaaaaaaa! tiba tiba ibu muncul dan bertanya Kenapa kamu Ta?? Aku duduk lemas dan ibu segera mengambilkan air putih. Minum dulu Ta..kamu kenapa nak. Kok dibelakang malam-malam gini. Aku diam tak menjawab. Ibu mengantarku kembali kekamar, tidur lagi sana katanya padaku.

Keesokkan paginya, aku semakin penasaran dengan apa yang terjadi. Aku bergegas pergi pagi-pagi kerumah nenek yang berada di desa Broto. Sesampainya dirumah nenek, aku heran kenapa gak ada orang. Nek..nek..nekk cariku. Lalu Nenek datang dari belakang rumah. Oalah Ita..cucu nenek datang. Ayo masuk sini , nenek lagi buat makanan. 

tanpa basa basi aku langsung mengajak nenek berbicara. Sebenarnya ada yang mau Ita tanyak ke nenek! Mau nanyak apa ta...ayo sambil diminum tehnya. " Gini nek semalam aku ke gudang belakang rumah, Ita lihat ada kotak kayu yang sudah tua". Di saat Ita mau buka tapi gak bisa karena ke kunci gitu. Sebenarnya isinya apa sih! Dan semalam ada kejadian aneh lo nek. "Ada suara perempuan bicara kalau ini bukan kutukan tapi anugerah". Aku merinding banget dengarnya! "Nenek terdiam lama”.

Sambil menghela nafas nenek memandangi aku! "Nek bilang aja ke ita jangan ada hal yang disembunyikan". Ita harus tau kenyataan nek. Kenapa ibu dan ayah ngelarang ita ke gudang., Dan banyak hal aneh yang terjadi dalam hidup ita. "Mungkin dia ingin kamu tau ta, makanya dia mendatangimu tadi malam. Sekarang genap usiamu 20 tahun. Dia akan mencari tuannya. "Maksud nenek apa??tuan apanya" tanya ku heran.

Nantinya kamu akan tahu sendiri, dia akan mendatangimu. Semakin Ita menolak semakin dia dekat. Karena dia adalah takdir keluarga kita. Sudah sana istirahat nenek mau lanjut beres -beres. Aku makin penasaran, ada apa ini sebenarnya. Jawaban yang nenek berikan masih menjadi misteri buat aku.

Kemudian Aku balik ke kota sebab Aku lupa harus mencari kerja. Diperjalanan pulang telpon ku berdering! Kulihat temanku indah memanggil. "Hai..ndah apa kabar??tumben amat lo nelpon jam segini. Aku baik ta..aku ada info loker ni buat lo. Kira-kira lo mau gak?? Gilaaakkk...ya maulah! lo tau sendirikan aku butuh banget kerjaan.

Tapi Ta kerjanya jaga lansia yang sudah tua. Kamu mau gak?? Hmmmm...yaudah deh dari pada gak kerja. Maaf ya Ta itu info yang ada untuk saat ini. Tapii tenang aja lo jangan kecewa gaji nya lumayan kok. 1 bulannya 6 juta, kan lumayan amat. Bantu-bantu loe bayar hutang. Ishhh...kalo aku gak masalah ndah...yang penting kerja. 

Makasih banget lah lo mau bantu. Gilakkk lo ya macam orang lain aja jawab indah. Haaaaaahaaaa kami tertawa bareng. Besok lo jumpain deh anaknya ntar aku wa kan alamat rumahnya ya. Selamat ya sudah kerja..ledek indah. Thanks ndah..ntar gajian kita makan-makan jawabku. hehehehe aku tunggu ya!

Setelahnya Aku tiba dirumah..kulihat ibu mengangkat jemuran. Ta uda pulang! Kemana aja kamu? Kok gak pamit perginya. "Owh tadi aku keluar ada urusan kok bu". Oiya aku ada kabar buat ibu dan ayah..penasaran gak! Kabar apa ta...kok senang amat.

Aku keterima kerja bu..ish senang banget rasanya. Akhirnya penantian kita datang juga. Syukurlah Ta..ibu senang banget dengarnya. Kerja apa Ta?? Ibu gak perlu tau yang penting halal dan kerjanya gak berat. Yaudah kamu yang semangat kerjanya ya..yang penting kamu betah. Ntar biar ibu bilang ke ayah kabar gembiranya. Ayah kemana bu? Ayah pergi keluar dari pagi belum pulang. Mungkin ke kuburan kakek kali.

Nah,,, yang menjadi misteri selama ini adalah setiap ayah dan ibu membahas ilmu sesat itu, ayah selalu pergi kekuburan kakek. "Entah apa yang dilakukan ayah disana".

Pusing deh,,fikirku!! yang terpenting aku sudah dapat keja. Lalu Aku beres-beres untuk besok, Karena aku gak sabar mau kerja. Aku gak bilang kerja apa sama ibu. Karena takut dia kecewa, tapi kami sangat butuh uang. Tanpa fikir panjang aku harus kerja apa pun itu.

CHAPTER II

"Awal mula"

Esok pagi aku pergi ke alamat yang dikirim indah. Sesampainya di depan rumah aku pencet bel nya. Pagarnya pun terbuka! Masuk mbak kedalam, uda ditunggu nyoya, kata ibu penjangga rumah. Aku pun masuk kedalam. Rumahnya sangat besar dan mewah, tetapi terlihat seperti rumah tua yang kokoh. Minum dulu mbak, biar saya panggilakn nyonya. 

Ea bu, terimakasih ya. tak lama terdengar suara wanita,,Eh sudah datang ya…kata ibu yang baru saja keluar kamar. Eeehh..duduk saja gak usah bangkit. Aku pun duduk kembali di sofa. Namanya siapa? Nama saya Ita bu, teman sekolahnya Indah. Owh..saya Anita anak dari oma yang akan kamu urus ntar. Saya akan jelaskan tugas kamu ya. 

Hal yang harus kamu ingat menjaga oma, memberi makan dan memberikan obat oma, sama mandikan oma juga ya. Kamu harus jadi pengasuh oma. Jam kerja kamu dari jam 10.00 pagi sampai jam 22.00 malam, dihari senin – sabtu. Setiap malam minggu kamu menginap disini dan pulang di hari minggu jam 12.00 siang. Off kamu 1 bulan sekali dihari biasa. Itu aja sih, kira-kira ada yang mau ditanya??,,

Hmmm..nginap ya bu, aku belum ijin sama orang tua. Tapi gak apa-apa kok ntar aku jelasin di rumah. Kalau kamu setuju hari ini sudah boleh langsung kerja. Oke..saya setuju bu. Kalau soal gaji sebulan sekali ya, tapi kamu boleh ambil setengah kalau ada perlu. 

Terimakasih kali bu, ntar saya bilang kalau perlu. "oke..itu aja sih! Ooopssss….saya lupa satu hal lagi kamu gak boleh ke loteng atas ya. Soalnya sudah lama ditutup. Dan gak ada yang pernah kesana. Pokoknya kamu fokus aja deh urus Oma. Jadi Oma tinggal disini sendiri bu? Iya..biasanya kalo dari pagi dijaga bik Ijah, tapi bik Ijah mau berhenti karena mau pulang kampung hari ini. Kalau malam hari dijaga pak ujang sampai pagi. “saya seminggu sekali datang jenguk oma disini”. Oke deh saya mau pergi dan kamu udah boleh kerja. Jikalau ada perlu apa-apa soal Oma tanyak pak Ujang aja ya di kamar belakang. Ia bu anita,, jawab ku!

“bik uda mau pergi ya” tanyaku. Ia mbak bibik mau pulang kampung. Mbak yang betah ya kerjanya. Bik aku mau nanyak ni rumah sebesar ini emang Cuma oma aja yang tinggal? Ia mbak. Emang nya anak Oma Cuma bu Anita aja? Anaknya Nyonya besar ada empat orang, dua laki-laki dan dua perempuan. Semua orang sibuk, dan tinggalnya jauh dari sini. 

husss,,,Sudah jangan banyak tanyak mbak, fokus aja urus Oma.”wajah bik Ijah berubah terlihat tak nyaman”. Oke deh,bik thanks infonya. Bik Ijah hati-hati ya di jalan. Ia mbak, jawab bik Ijah.

Hai…Oma aku Ita pengasuh Oma yang baru. Sekarang kita makan yuk, pasti Oma uda laperkan! Oma menatap mataku dengan sendu seolah-olah dia sudah lama mengenalku. “enakkan Oma…tambah lagi ya”. Oma sangat penurut, tapi tidak berbicara kepadaku. Hanya senyuman halus dari bibirnya saat aku berbicara padanya. Aku berfikir kenapa anak-anak Oma tega menitipkan dia pada pengasuh. Kenapa Oma tidak diperhatikan anak-anaknya ya! Hussss…sudahlah, gumamku. Mungkin sudah tradisi mereka yang kaya kali,, Setelah sukses lupa pada orang tua.

Aku teringat nenek saat lihat Oma. Nenek ku yang tegar yang tidak mau tinggal dengan kami. Katanya dia lebih suka tinggal didesa dan menjaga rumah peninggalan orang tuanya. Sementara Oma yang tidak bisa apa-apa. Dan hanya bisa berjalan dengan kursi roda membuatku sangat iba.” Oma sudah waktu nya minum obat”, setelah itu baru kita jalan-jalan sambil istirahat.

Hari sudah gelap! jam nenujukkan jam 21.00 malam, Oma pun sudah tertidur pulas. Aku pun pergi kedapur untuk minum. “suasana rumah yang begitu tenang dan sedikit menakutkan”, terkadang aku suka merinding sendiri. Ku letakkan gelas di wastafel, disaat aku menoleh ke belakang…astaga! Aaaaaa…aku teriak histeris, ada seorang bapak muncul didepanku. 

“pasti mbak Ita ya! Saya pak Ujang yang jaga malam dirumah ini. Owhhhh Pak Ujang…serrrrr jantungku serasa mau copot. Ia pak, aku Cuma terkejut bapak tiba-tiba muncul. Sudah waktunya mbak pulang kerja. Ayo biar pak Ujang antar kedepan. Tunggu pak aku ambil tas dulu dikamar. 

Hati-hati ya mbak dijalan. Ya pak, aku duluannya. Disaat aku keluar pintu pagar, kupandangi sekeliling rumah. “ sumpah seremmm amat saat malam hari”. Aku berjalan kencang meninggalkan lingkungan rumah Oma. Seperti biasa ayah menunggu aku di depan gang kecil didekat rumahku.

Kami masuk kedalam dan ibu menyambut dengan senyuman. Sana pergi mandi dulu biar ibu siapain makannya. “siaaappp…bu aku mandi dulu ya”. Selesai mandi aku langsung ke meja makan. Loh…kok enak banget lauknya bu! Kita kan gak ada uang buat belanja. “sudah makan saja, tadi sore Ayah bawak belanjaan. Dia ketemu temannya saat jalan pulang. “memang sudah rezeki kamu hari ini”. 

Oia Ta, gimana kerjanya tadi! Kamu pasti capekkan. Ibu uda buatkan teh jahe biar badan kamu enakan. Makasih…. ibuku tersayang. Kerja hari ini enak kok bu, Cuma pulangnya yang agak malam. Oea ayah ibu ada yang mau aku diskusikan ini.”apa itu Ta? Tanya ayah”. Setiap malam minggu aku lembur dan gak pulang, dihari minggunya aku pulang jam 12.00 siang. Sementara off aku kerja sebulan sekali dihari biasa. “gimana menurut Ibu dan Ayah”.

Keduanya saling menatap dan segera memberikan jawaban. "Kalau kami sih gak masalah asal kamu senang dan nyaman kerjanya", sahut Ibu. Oke deh kalau gitu, gak ada masalahkan. Ya sudah selesai makan tidur sana. Besok pagi mau kerja lagikan, biar ibu yang beresin mejanya. Ayah,bu aku kekamar dulu ya celoteh ku.

Aku tertidur pulas karena capek satu harian. Pagi pun tiba dan aku  mulai siap siap pergi kerja. Saat dijalan aku melihat ibu-ibu pada belik sayuran ditempat pak Kasep. Aku pun mampir sebentar menyapa pak Kasep. Pagi pak kasep…ehhh Ita. Mau kemana kamu? Aku mau kerja pak Kasep. 

Owhhh..kamu uda kerja! Kerja dimana Ta? Itu pak dirumah besar itu, aku pengasuh Oma yang baru. “ tiba-tiba suasana menjadi hening, baik pak kasep dan ibu-ibu yang lainnya terdiam aneh”. Tak lama ibu paling pinggir bertanya padaku. Bik Ijah mana emangnya…gak kerja lagi? Tanya mereka. Ia bik Ijah pulang kampung semalam bu. Tercetus ibu lainnya, emang pekerja dirumah itu gak pernah ada yang betah ya! Kurasa desas desus rumah itu emang benar kali ibu-bu, katanya! Hussssshh….sok tau kamu, sambung ibu lainnya. Udah ya pak kasep kami sudah siap belanjanya. Ibu-ibu tadi pada bubar dan pergi begitu saja.

alhasil pembicaraan terputus, dan hal itu membuatku penasaran. “aku makin heran dan merasa ada yang aneh dengan perkataan ibu-ibu tadi”. Sudah sana pergi kerja kamu Ta, ntar telat lagi. Jangan fikirkan kata-kata mereka. Biasa ibu-ibu memang tukang gosip! Kata pak Kasep padaku. 

Oke pak, aku masuk ya. Kubuka pintu pagar dan masuk. Kulihat Oma melamun memandangi loteng tersebut. “ pagi oma…sapa ku! Yuk kita sarapan dulu. Oia pak Ujang kok gak kelihatan ya. Seperti biasa Oma terdiam dan senyum tipis dibibirnya.

Selesai makan dan minum obat,, aku bawa Oma keliling halaman. “oma, aku penasaran ni kenapa ya gak boleh ke loteng atas? Dan kenapa para ibu-ibu dikomplek mengatakan rumah ini terus ganti-ganti pengurus Oma? Aku heran jadinya”. 

Tidak seperti biasa wajah Oma langsung berubah dan terlihat marah. Sory…sory…Oma kalau aku gak sopan. Gak lama Oma menjerit histeris seperti orang kesurupan. Oma..oma…oma kenapa? Gimana ini , aku panik sendiri. Lalu Pak Ujang datang dan membawa Oma kedalam rumah. Pak Ujang menyuntikan cairan ke Oma sehingga oma pun pingsan tak sadarkan diri. 

“kenapa Oma bisa gini tanya pak ujang kepada ku”. Hmmmm…aku gak tau pak ujang. A..a…aku jawabku terbata – bata! Kamu ada singgung soal loteng atas ke Oma? Ia aku tanya ke Oma tadi, soalnya,,,,sudahlah kamu kan sudah dilarang nyonya kenapa masih mau tau aja. Kalau kamu mau kerja, fokus saja urusin Oma. 

Maaf pak Ujang, aku gak tau Oma bakal kayak gini. Nah sekarang Oma sudah tenang, kamu kedapur sana beresin makan oma. Ya pak ujang,sahut ku lemas. “kenapa begitu banyak teka-teki dalam hidupku". Semua yang menghampiri masih menjadi misteri,,,,

Chapter III

"Perlahan mulai terkuak"

akhirnya, malam minggu pun tiba. sekarang giliran aku menginap dirumah Oma sampai hari minggu siang. Pak Ujang berpesan agar aku segera kembali kekamar jika Oma sudah tertidur. "Namun, yang anehnya Oma dari pagi sampai malam tak kunjung tidur. "Oma,,,ada apa, tanya ku!! kenapa Oma belum tidur tidur juga. 

tidak seperti biasanya, "Oma merintih seperti bayi dan memintaku untuk bersamanya. Oma ,Ita disini kok!! Oma jangan takut,,, yang penting sekarang Oma harus istirahat ya. tak lama, perut ku berbunyi, sebab para cacing telah demo. aku lupa kalau seharian tidak memakan apapun karena sibuk menjaga Oma. 

kemudian, aku meminta Oma untuk rebahan dikamar. sementara aku hendak ke dapur memasak makanan. Sesampainya didapur, aku mulai memeriksa bahan bahan di kulkas. karena Mager, akhirnya aku memilih masak Mie Instan. setelah makanan siap, aku pun mulai menyantapnya. 

Tak lama hujan deras turun, gemuruh petir terdengar sangat menggelegar. Aku baru teringat kalau Jendela Oma belum ditutup. Sesegera mungkin aku bergegas ke kamar Oma dan menutup jendela. Ketika, aku menoleh ketempat tidur, Oma telah menghilang. sontak saja, aku sangat panik dan mulai mencari keberadaan Oma. 

Lantas aku melihat Oma berada dikursi roda sambil memandangi hujan yang turun. Langsung saja kudekati Oma, dan memintanya untuk masuk. yang jadi pertanyaan, bagaimana bisa Oma turun dari tempat tidur dan berada di pintu masuk rumah."Oma , kok bisa ya pindah tempat dari kamar, tanyaku!! Oma hanya tersenyum bahagia, bak seorang bayi yang baru melihat induknya.

tiba tiba, terdengar suara dari belakang badanku. tenang ajha, tadi aku yang bawa Oma turun, Ketika aku menoleh, terlihat Cowok ganteng berada disana. Oiya, aku Iqbal anaknya Oma yang paling kecil. Owh,,mas Iqbal toh,,jawab ku. Jangan panggil Mas, Iqbal ajha soalnya kita sebaya kok. iya,, Iqbal!!

btw kamu penjaga Oma yang baru kan!! Iya iqbal, kenalin aku Ita. yaudah,, Ta biarin jha Oma diluar dulu. Soalnya Oma suka melihat hujan turun, apalagi dimalam hari. " Iya Bal,,biar aku jha yang nemenin Oma. " gak apa2 kok, kita barengan jha, sambil ngobrol.

" Kenapa gak bilang Bal kalau kamu mau datang!! hmmm,,aku itu kalau ngunjungi Oma memang suka dadakan. owh pantes Pak Ujang gak bilang apa apa sama aku. santai jha Ta,,aku gak ganggu kok kalau ngunjungi Oma. oiya, bal boleh gak aku nanyak?? apa Ta,,tanyak jha!!

kenapa kamu gak tinggal bareng Oma jha bal?? Iqbal terdiam lama dan Mimik wajahnya berubah. "Sorry Bal kalau aku lancang,",,gak apa ta, santai. aku diam karena bingung mau jelasin dari mana. Intinya sekarang ini aku lagi kuliah diluar kota. makanya gak bisa tinggal Bareng Mama ku!! Owh kamu kuliahnya,,keren ya Bal.

hmm,,kok keren, emang apanya yang hebata Ta! hebat dong bal, sebab dari dulu aku tuh pengen banget lanjut sekolah setelah tamat SMA. namun keadaan ekonomi berkata lain bal. Oopss sory,,sory kok aku jadi curhat ya!! kemudian aku dan Iqbal saling menatap, hingga ngakak bareng.

ternyata Guantengnya wajah Iqbal tidak membuatnya menjadi orang sombong. Sebab aku merasa Iqbal sangat baik dan menghormati Pengasuh seperti diriku ini. Ta,,Ta,, kenapa??? Kok ngelamun tanya Iqbal padaku. 




Komentar

Posting Komentar